Kamis, 06 Juni 2013

RANGKUMAN AGAMA KATOLIK KELAS 7 Bahan Ulangan Semester Genap 2013

  1. Di mana-mana kita jumpai orang yang menderita akibat kelaparan, tidak punya rumah, dan juga akibat peperangan.
  2. Dalam situasi seperti itu, pastilah mereka sangat mendambakan uluran kasih dari sesamanya.
  3. Kasih yang diperoleh seseorang dari sesamanya dapat membuat orang merasa didukung dan diperhatikan.
  4. Yesus hidup dalam situasi masyarakat miskin yang menderita, tersingkir dan diperlakukan tidak adil.
  5. Yesus terpanggil untuk berbelarasa. Ia menyapa mereka dan hidup di tengah mereka.
  6. Kehadirann Yesus mampu menghidupkan kembali harapan orang-orang yang menderita itu.
  7. Yesus tidak membantu secara material, tetapi Ia hadir dan menyapa mereka, Ia berpihak pada pada mereka.
  8. Yesus adalah pribadi yang selalu malekukan tindakan belas kasih dalam peristiwa mukhjizat ketika membangkitkan seorang pemuda di kota Nain. (Luk 7:11-17).
  9. Bagi orang-orang Yahudi di jaman Yesus, kemalangan atau penderitaan dan kematian (apalagi di usia muda) dipandang sebagai hukuman dari Allah akibat dosa.
  10. Pandangan Yesus justru sebaliknya, Yesus mewartakan kerahiman Allah, yakni Allah yang peduli dan berbelarasa pada orang-orang yang tertimpa kemalangan dan yang putus harapan.
  11. Belas kasih yang dimiliki oleh Yesus sungguh-sungguh belas kasih yang mengalir dari Allah Bapa sendiri.
  12. Faktor yang menghambat orang untuk meminta maaf atau memaafkan; keinginan untuk mempertahankan harga dirinya atau wibawa di hadapan orang yang telah bersalah / merasa gengsi.
  13. Ketidakmampuan memaafkan atau mengampuni dapat menumbuhkan rasa dendam, yang sesungguhnya dapat merugikan diri sendiri.
  14. Ketidaksediaan mengampuni dapat menyebabkan orang yang bersalah menanggung rasa bersalah berkepanjangan dan dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian.
  15. Pengampunan sesungguhnya dapat menguntungkan, baik bagi orang yang bersalah maupun bagi orang yang telah dirugikan.
  16. Yesus mengajak murid-muridNya untuk selalu mengampuni tanpa batas (Mat18:21-22).”………….. Akuberkata kepadamu bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali”.
  17. Kepada perempuan yang berdosa, Yesus tidak bersikap mengadili, tetapi memberi kesempatan kepada perempuan tersebut untuk berubah dan tidak berbuat dosa lagi.
  18. Yesus digambarkan sebagai pribadi yang selalu hadir dengan kasihNya yang tidak terbatas kepada siapa pun, termasuk kepada kaum pendosa.
  19. Kepada setiap pendosa yang bertobat, Yesus selalu membukakan “pintu maaf” dan pengampunan.
  20. Allah senantiasa mengampuni dan memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat.
  21. Yesus menyebut diriNya sebagai Gembala yang baik yang rela memberikan nyawa bagi domba-dombaNya.
  22. Tindakan Yesus yang berani merupakan wujud dari cintaNya yang besr kepada manusia.
  23. Bagi Yesus yang terpenting adalah keselamatan seluruh umat manusia dan bukan keselamatan diriNya sendiri.
  24. Secara nyata sikap Yesus yang rela berkorban ini diwujudkan melalui kematiaannya di salib bagi manusia yang berdosa.
  25. Dengan meneladan Yesus yang rela berkornan, kita dapat mewujudkan sikap solidaritas dengan rela berkornan, khususnya berkorban bagi orang miskin dan menderita.
  26. Yoh:10:14 “Akulah Gembala yang baik danm Aku mengenal domba-dombaKu dan domba-dombaKu mengenal Aku, sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa.
  27. Peradaban modern diwarnai dengan semakin bertumbuhnya egoisme dan individualisme.
  28. Dalam peradaban modern makin banyak orang kurang / malah tidak lagi peduli terhadap sesamanya.
  29. Kisah Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari sabat menunjukan kepedulian Yesus pada sesamanya, terutama yang menderita.
  30. Kepekaan dan kepedulian Yesus terhadap penderitan sesama sebagian besar, karena ia selalu memandang dan mengasihi mereka sebagai anak-anak Allah yang bermatabat luhur.
  31. Gereja memiliki orang-orang suci yang meneruskan karya Yesus tersebut dalam karya pelayanannya, misalnya: ibu Theresa dari Calcuta, atau Romo Mangun dari pinggiran Kali Code - Yogyakarta, dll.
  32. Banyak keperhatinan dalam masyarakat disebabkan sikap tidak peduli warga masyarakat terhadap sesamanya dan lingkunganya.
  33. Contoh kepedulian yang dapat kita lakukan terhadap lingkungan adalah menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
  34. Sikap tidak peduli kita pada kebersihan lingkunan dapat menyebabkan banjir dan pencemaran lingkungan.
  35. Sikap kurang peduli kita terhadap sesama yang kekurangan misalnya pengemis, masyarakat jembel, dan orang melarat disebabkan oleh sikap egoisme.
  36. Sikap kurang peduli yang disebabkan oleh sikap egoisme itu ketika seseorang tidak lagi memikirkan nasib sesamanya dan lebih memirkan dan mementingkan diri sendiri.
  37. Sikap peduli terhadap sesama tidak mungkin tumbuh dengan sendirinya tanpa membiasakan diri.
  38. Kebiasan bersikap peduli terhadap sesama perlu dipupuk sjak dalam keluarga, sekolah, dan akhirnya dalam masyarakat.
  39. Doa adalah sarana kominikasi antara manusia dengan Allah.
  40. Lewat doa, seseorang diharapkan lebih mampu mendengarkan kebenaran dan hidup batin yang lebih mendalam.
  41. Ungkapan doa juga dapat bermacam-macam, misalnya dalam bentuk ungkapan syukur, mencari kekuatan atau peneguhan, keluhan, dsb.
  42. Yesus adalah pribadi yang suka berdoa. Seluruh hidup dan karyanya dihayati dalam kesatuan dengan BapaNya.
  43. Yesus adalah seorang pendoa, Ia melihat hidupnya sendiri adalah suatu doa yang dipersembahkan kepada BapaNya. (Luk. 11:1-13).
  44. Yesus mengajar kita untuk menyapa BapaNya dalam doa”Bapa Kami”.
  45. Dalam doa tersebut, Yesus mengajarkan suatu doa yang penuh dengan sikap penyerahan, cinta kasih, keadilan, dan pengampunan.
  46. Yesus hidup dalam suasana masyarakat Yahudi, di mana cinta yang bersifat terkotak-kotak masih dipraktekkan.
  47. Cinta diukur berdasarkan hal-hal yang sifatnya dangkal, misalnya: sedarah, seagama, segolongan, sepaham,status sosial yang tinggi, tidak mengkritik pandangannya , dsb.
  48. Di jaman ini kebanyakan orang mencintai sesama berdasarkan alasan atau motifasi tertentu. Umumnya orang mencintai karena orang tsb telah menguntungkan hidup mereka, telah memberi sesuatu kepada mereka.
  49. Pepatah latin dalam hal memberi yang sesuai dengan hal cinta ini adalah: DO UT DES, yang artinya “saya memberi karena Engkau telah memberi”.
  50. Contoh Yesus tidak mengenal cinta yang terkotak-kotak terlihat pada kisah: “Yesus yang makan bersama Zakheus di rumahnya sehingga Zakheus bertobat (Luk 19:1-10); Yesus mengampuni orang berdosa dan perempuan yang berzinah sehingga mereka pun bertobat Yoh 8: 2-11).
  51. Jika kita mencintai orang lain, maka sesungguhnya kita berusaha bagamana agar orang lain yang dicintai itu bahagia. Cinta semacam itu disebut cinta sejati.
  52. Cinta sejati mengandaikan adanya keberanian seseorang untuk berkorban.
  53. Cinta sejati Yesus diperlihatkan oleh Yesus sendiri: karena mencintai manusia, Ia rela mengorbankan diriNya.



Don’t Forget!!!
BACA JUGA TEKS- TEKS KITAB SUCI YANG TERKAIT.


1 komentar: