RANGKUMAN
AGAMA KATOLIK KELAS 7
- YESUS BERBELAS KASIH
- Yesus hidup dalam situasi masyarakat yang menderita, tersingkir dan diperlakukan tidak adil.
- Yesus di panggil untuk berbelarasa.
- Yesus selalu berpihak dan member harapan pada yang menderita.
- Karena Yesus adalah pribadi yang selalu melakukan tindakan belas kasih pada sesamanya.
- Kita memperoleh belas kasih Allah pada saat kita mendapat belas kasih dari sesama.
- Contoh pengalaman belas kasih Allah:
- Mendapat pertolongan saat menghadapi kesulitan.
- Diberi makanan waktu kelaparan.
- Diberi minum waktu kehausan.
- Dibantu untuk bangkit waktu terjatuh.
- Dihibur waktu saat bersedih.
- Diobati / disembuhkan waktu sakit.
- Dst…
- Salah satu teks yang mengisahkan tindakan Yesus yang bebelas kasih adalah “ Yesus membangkitkan anak muda di Nain” (Luk 7:11-17)
- Melalui sikap dan tindakanNya, Yesus ingin menyatakan cinta Allah kepada semua manusia tanpa terkecuali.
- Contoh tindakan yang tidak berbelas kasih adalah: menipu, mencuri, memukul / menyakiti, egois / mementingkan diri sendiri, tidak peduli, dll
- Contoh tindakan Yesus yang mengasihi :
- Menyembuhkan orang buta
- Menyembuhkan orang lumpuh
- Menyembuhkan orang kusta
- Memberi makan 5000 orang
- Dan masih banyak lagi ……….
- Hingga rela menderita sengsara sampai wafat disalib.
II. YESUS MENGAMPUNI
- Kepada semua orang termasuk para pendosa, Yesus digambarkan sebagai pribadi yang selalu hadir dengan kasihNya yang tak terbatas.
- Kepada setiap pendosa yang bertobat, Yesus selalu memberikan “pintu maaf”dan pengampunan.
- Yesus mengajak murid-muridNya untuk selalu mengampuni tanpa batas.
- Tentang pengampunan Yesus berkata kepada para muridNya “bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
- Allah senantiasa mengampuni dan memberi kesempatan kepada setiap manusia yang bertobat.
- Kepada perempuan yang berdosa, Yesus tidak mengadili tetapi memberikan kesempatan untuk bertobat, berubah dan tidak berbuat dosa lagi. (Bdk. Yoh 8:2-11).
- Mengampuni / memaafkan adalah memberikan kesempatan kepada orang yang bersalah untuk memperbaiki diri dan tidak melakukan kesalahan lagi.
- Memaafkan / mengampuni bukan berarti membenarkan kesalahannya.
- Yang membuat orang sulit mengampuni adalah keinginan untuk mempertahankan harga diri atau wibawanya di hadapan orang yang bersalah.
- Tidak mengampuni dapat menyebabkan orang yang bersalah merasa hancur karena menanggung rasa salah berkepanjangan dan dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian.
III. RELA BERKORBAN
- Dalam Yoh 10:11-15 menunjukkan sikap Yesus yang tampil beda dengan sikap masyarakat umum.
- Sikap Yesus yang berbeda itu Ia gambarkan dengan sebutan “Gembala yang baik rela memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.
- Untuk menunjukkan cintaNya yang besar kepada manusia yang terpenting bagi Yesus adalah keselamatan umat manusia.
- Sikap rela berkorban dapat kita wujudkan dengan :
- Rela membantu sesama yang menderita
- Rela menolong tanpa pamrih
- Rela berbagi kegembiraan kepada siapa saja.
- Dll …..
- Isi ayat 14 – 15 dalam Yoh 10
“Akulah
gembala yang baik dan Aku mengenal domba-dombaKu dan domba-dombaKu
mengenal Aku. Sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa,
dan Aku memberikan nyawa bagi domba-dombaKu.
IV. YESUS PEDULI
TERHADAP PENDERITAAN SESAMA
- Yesus adalah tokoh yang sangat peduli terhadap penderitaan sesama . Maka Yesus menunjukkan sikapNya yang tidak akan membiarkan orang lain hidup menderita dan akan segera memberikan pertolongan.
- Dalam teks Kitab Suci ada kisah perumpamaan yang mengkaitkan praktik kepedulian terhadap sesama dengan pengadilan terakhir, misalnya Mat 25:31-46.
- Selain tokoh-tokoh para kudus atau orang-orang suci masa lalu yang peduli terhadap penderitaan sesama, pada jaman baru ini dalam gereja katholik juga kita mengenal tokoh / pribadi yang jelas menunjukkan sikap kepedulian kepada sesama misalnya :
- Muder Theresa dari Kalkuta
- Romo Mangunwidjaja
- Romo Sandiawan
Dan
masih banyak tokoh-tokoh kristiani yang menunjukkan kepedulian namun
belum terekspose di publik.
V. YESUS SANG PENDOA
- Yang menunjukkan bahwa Yesus adalah pribadi pendoa dan pengajar para pengikutNya untuk berdoa terungkap dalam Teks Kitab Suci Luk 11:1-13.
- Doa adalah :
- Komunikasi antara manusia dengan Allah.
- Kata cinta seorang anak kepada Bapanya.
- Ungkapan kehidupan iman, dan tidak dapat dilepaskan dari ungkapan serta perwujudan iman yang lain.
- Salah satu unsur kehidupan orang beriman, tetapi mempunyai tempat yang sentral. Namun doa bukan yang pokok. Yang pokok adalah iman, harapan dan kasih.
- Ungkapan yang hidup dalam hati orang beriman.
- Doa pada dasarnya berarti mengangkat hati, menyerahkan hati kepada Tuhan, menyatakan diri anak Allah, mengakui Allah sebagai Bapa.
- Doa dapat timbul dari kesusahan hati yang bingung, tetapi juga dari kegembiraan jiwa menuju ke masa depan yang bahagia.
- Doa hanya mungkin dalam dan oleh Roh Kudus. Karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita (Rom 5:5)
- Doa memperoleh pernyataan kepercayaan akan kasih sayang Allah. Maka hanya doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang.
- Dalam kebiasaan Gereja dibedakan 2 bentuk doa yang pokok yaitu: Puji-Syukur dan Permohonan.
- Menurut carany doa ada berbagai macam bentuk misalnya: Doa devosi, meditasi, litani, karismatik, Taize, doa harian, doa safaat, mazmur, dll.
- Dalam kehidupan sehari-hari doa dapat menjadi daya untuk memampukan kita mengubah diri menjadi orang yang semakin baik, entah dalam kata-kata maupun dalam perilaku kita sehari-hari dengan sesama.
- Setiap Doa biasanya selalu diakhiri dengan kata Amin/ Amen yang artinya: Setuju, yakin, percaya, ya, sanggup, siap, pasti.
- Doa Bapa kami adalah doa yang diajarkan oleh Yesus Sendiri.
- Doa Bapa Kami berkaitan erat dengan pokok pewartaan Yesus yaitu Kerajaan Allah.
- Dalam isi Doa Bapa Kami ada 7 (tujuh) permohonan.
- Sesuai kerangkanya Doa Bapa Kami dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
Bagian
I
Diaali
dengan seruan “bapa Kami yang ada di surge”. Lalu disusul dengan
3 permohonan:
- Dimuliakanlah namaMu.
- Datanglah kerajaanMu
- Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surge.
Bagian
II
Terdiri
dari 4 permohonan:
- Berilah kami rejiki pada hari ini
- Ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.
- Janganlah masukkan kami ke dalam percobaan
- (penutup) bebaskanlah kami dari yang jahat.