Rabu, 05 Desember 2012

RANGKUMAN KELAS 8



RANGKUMAN AGAMA KELAS 8



  1. GEREJA SEBAGAI KOMUNIO

  1. Dalam kehidupan masyarakat kita banyak kita jumpai bentuk kelompok atau organisasi misalnya: PKK, SISKAMLING, Partai politik, Organisasi Kemasyarakatan, Kelompok pedagang pasar, OSIS, PSSI, dll
  2. Jemaat Kristen perdana/ gereja perdana adalah sebuah kelompok yang berbentuk dan bersifat komunio atau persekutuan atau paguyuban.
  3. Arti komunio: Komunio berasal dari bahasa Latin “Communio” yang berarti persekutuan. Kata itu merupakan terjemahan latin dari kata Yunani “(Koinonia) yang harus dimengerti dengan latar belakang Kitab Suci.
  4. Kesatuan komunio berarti keanekaragaman para anggotanya dan keanekaragaman cara berkomunikasi sebab Roh Kudus yang tinggal di hati umat beriman dan memenuhi serta membimbing seluruh Gereja menciptakan persekutuan umat beriman yang mengagumkan itu.
  5. Ciri-ciri perkumpulan / kelompok bersifat/ berbertuk komunio:
    1. komunikasi dan interaksi berlangsung terus menerus
    2. masing-masing saling memperhatikan satu sama lain.
    3. Saling memiliki
    4. saling memberi
    5. saling mendukung
    6. saling menasehati
    7. saling mengingatkan
    8. saling mengembangkan
    9. saling melayani
    10. saling berusaha dan menjaga keutuhan kebersamaan demi kebahagiaan bersama.

  1. Gereja perdana sebagai persekutuan memiliki cara hidup yang khas yaitu:
    1. Hidup dalam persekutuan, bertekun dalam doa dan pengajaran para rasul
    2. berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa bersama
    3. segala kepunyaan mereka adalah milik bersama
    4. saling melayani dan berkurban
    5. hidup dengan gembira fdan tulus hati
    6. saling mengenal satu sama lain, ada ikatan batin
    7. memiliki iman yang sama yaitu kepada Yesus kristus.


  1. KEANGGOTAAN GEREJA

  1. Gereja adalah persekutuan yang semua anggotanya sungguh-sungguh sederajat martabatnya, sederajat pula kegiatan umum dalam membangun Tubuh (mistik) Kristus.
  2. Ada fungsi khusus dalam Gereja yang di embang oleh Hierarki
  3. Ada corak hidup khusus yang dijalani oleh para biarawan-biarawati
  4. Ada fungsi dan corak hidup keduniaan yang menjadi medan khas para awam. Keduniaan juga sering disebut dengan istilah profan.
  5. Yang pokok dalam Gereja adalah iman yang sama akan Allah dalam Yesus Kristus oleh Roh Kudus.
  6. Dari fungsi dan corak yang khusus itu tidak lebih penting dari pada yang umum.
  7. Struktur Hierarki Gereja sekarang terdiri dari:
    • Dewan para Uskup dengan Paus sebagai kepalanya &
    • Para Imam serta diakon sebagai pembantu pata Uskup.
  8. Para anggota Gereja itu adalah:
    1. Hierarki
    • Uskup dan para pembetunya yaitu Imam/ pastor dan diakon. Karena tahbisan mereka berperan sebagai Gembala, pengajar, dan pelayan umat menguduska Gereja dalam perayaan Sakramen.
    1. Awam
- Biarawan -biarawati
berperan mewartakan kabar gembira dalam hidup baktinya, antara lain: pelayanan di dunia pendidikan, medis, rumah retret, panti asuhan, panti jompo dan pelayanan-pelayanan sosial lainnya.
- Awam (sekulir)
Melaksanakan perutusan segenap umat Kristiani dalam Gereja dan Dunia dengan profesi masing masing: guru, pedagang, pengusaha, sopir tentara, petani dsb.
  1. Sebagai Tubuh Kristus Gereja dihidupi dan dibimbing oleh Roh Kudus yang satu yaitu Roh Kristus sendiri.
  2. Orang beriman yang menjawab sabda Allah dan menjadi anggota Tubuh Kristus dipersatukan secara erat dengan Kristus: Dalam Tubuh itu hidup Kristus dicurahkan ke dalam umat beriman.



GEREJA SEBAGAI SAKRAMEN KESELAMATAN

  1. SAKRAMEN PADA UMUMNYA

  1. Sakramen-sakramen yang kita kenal sekarang dimulai dalam sejarah Gereja sebagai praktik, tidak lahir sebagai teori yang kemudian dilaksanakan.
  2. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak terlepas dari penggunaan simbol-simbol atau tanda untuk mengerti dan mengungkapkan pribabadinya dalam berekspresi dan merespon stiap stimulasi yang ditangkapnya atau dalam mengaktualisasikan dirinya terhadap segala sesuatu diluar dirinya atau berinteraksi dengan yang lain.
  3. Dalam menyatakan diriNya kepada manusia, Allahpun kerap menggunakan simbol atau lambang. Kehadiran Allah tidak pernah langsung dalam wujud aslinya.
  4. Allah dalam kebaikan dan kebijaksanaanNya berkenan menyatakan diriNya secara utuh dalam dan melalui Diri Yesus Kristus.
  5. Gereja sebagai persekutuan yang dijiwai Roh Kudus adalah suci dan mengungkapkan diri sebagai sakramen keselamatan.
  6. Ada 7 sakramen gereja yaitu: Baptis, Ekaristi, Tobat, Krisma, imamat, perkawinan, pengurapan orang sakit,.
  7. Sakramen adalah tanda sekaligus sarana karya penyelamatan Allah kepada manusia.
  8. Ada tiga aspek yang ditampakkan dalam sakramen:
    1. Aspek Ilahi sebagai aspek teologis Kristologis yaitu kehadiran Allah sendiri dalam diri Yesus Kristus sang penyelamat.
    2. Aspek personal – manusiawi sebagai aspek antropologis yaitu iman dan kesediaan orang dalam menerima setiap tanda/simbol berupa kata atau perbuatan yang dirasa, didengat dan dialami.
    3. Aspek sosial/ jemaat sebagai aspek eklesiologis yaitu adanya orang-orang yang hadir dan menyaksikan.
  9. Dalam setiap perbuatan sakramen ada 2 unsur yang selalu harus ada yaitu:
    1. Forma ( kata-kata yang mengiringi perbuatan/tindakan sakramen)
    2. Materia - dibagi 2 macam yaitu “ Remota” dan “Proxima”
    • Remota (berupa tindakan atau gerakan kerakan yang dilakuakn)
    • Proxima (berupa benda atau barang atau orang)
  1. Gereja adalah sakramen, yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia.
  2. Kata sakramentum yang dipakai dalam Gereja untuk menterjemahkan kata Yunani: Mysterion, yang artinya sama, yaitu rahasia (misteri).
  3. Dalam upacara inisiasi Kristen (baptis, Krisma & Ekaristi) dalam bahasa Yunani di sebut Mysterion, dan dalam lingkungan budaya Latin diistilahkan dengan kata Sakramentun yang arti aslinya antara lain “ wisuda perwira militer atau sumpah prajurit”.
  4. Sesuatu yang kudus atau keramat sangat erat kaitannya dengan ide tentang sesuatu yang transenden, yang ilahi, yang menarik ( fascinosum) sekaligus menakutkan (Tremendum). Hal ini juga untuk menggambarkan tentang Allah yang ilahi, yang transenden (tak terjangkau) namun menarik, yang maha dasyat & menakutkan namun penuh kasih dan dekat. Gambaran ini disebut dengan istilah Tremendum et fascinosum.
  5. Lambang-lambang umum dibagi menjadi 3 kategori:
      1. Lambang Visual:
- Air (kelapa,kemiri,laut/sungai) Lambang penyucian.
- Bunga Persembahan ,kesucian
- Burung merpati Perdamaian , persahabatan
- Lilin Terang, mengusir roh jahat, pengurbanan, pengharapan.
- Lencana Jabatan , Status.
II. Lambang Motoris:
    • Berjabat tangan Perdamaian , persahabatan (pelukan, gandeng tangan).
    • Berlutut Tobat, patuh, penyerahan, hormat.
    • Makan bersama Syukur, kegembiraan, persahabatan, persaudaraan.
    • Mencium Cinta kasih
    • Mengangkat tangan Pujian, syukur, pengharapan, permohonan.
III.Lambang Auditif:
    • Amin Persetujuan, peng-iyaan, kesanggupan, keyakinan, kepercayaan.
    • Suara Gamelan (irama tertentu) mengusir Roh Jahat, mengundang Roh baik, menciptakan kedamaian, ketenangan.
    • Kidung macapat & kothekan Mengusir Roh Jahat.
    • Tifa (Maluku) mengundang kekuatan ilahi.
  1. Sakramen-sakramen merupakan perjumpaan antara Allah & manusia melalui Kristus dalam Roh Kudus yang berlangsung dalam bentuk tanda.
  2. Suatu tanda ialah suatu hal atau benda yang sebenarnya menunjukkan pada sesuatu yang lain dari pada apa yang kelihatan secara lahiriah.
  3. Struktur Simbol Sakramental:
        1. Materia Sacramenti :
    • Materia Remota unsur-unsur tanda yang berasal dari alam ( air, minyak, roti dan anggur).
    • Materia Peoxima unsur-unsur tanda yang merupakan tindakan manusia yang menyertai materia remota.
        1. Forma Sacramenti :
Kata-kata yang mengiringi penerimaan sakramen. Misalnya: Ekaristi >> DSA; Baptis >> Kata-kata Trinitaris.
  1. Arti pencampuran air (sedikit) pada anggur adalah:
    • Simbolisasi keluarnya darah dan air dari lambung Yesus.
    • Simbolisasi bersatunya kodrat ilahi dan manusiawi dari Yesus.
    • Simbolisasi persatuan kita dengan Yesus Kristus (Tuhan).
  1. Pemasukan Hosti kecil/ sedikit ke dalam piala darah Kristus mempunyai ati:
      1. Tradisi Grj Roma Fermentum (peragian). Dalam misa Sri Paus pencampuran itu melambangkan kesatuan Gereja (dari paroki).
      2. Liturgi Syria (Grj Timur) melambangkan kebangkitan Yesus Kristus dan kehadiranNya pada Altar.
  2. Konsekrasi adalah saat suci sebagai puncak dalam Perayaan Ekaristi yang meliputi seluruh Doa Syukur Agung (DSA) yang dilanjutkan dengan komuni. Maka dari struktur Perayaan Ekaristi (PE) yang menjadi puncak perayaan Ekaristi dan khususnya Liturgi Ekaristi adalah DSA dan komuni.
  3. Bagian-bagian dari DSA secara rinci dibagi sebagai berikut:
        1. Prefasi : ucapan syukur
        2. Aklamasi umat : Sanctus (kudus)
        3. Epiklesis : Mohon kekuatan Roh ilahi.
        4. Kisah Institusi dan doa konsekrasi.
        5. Anamnesis : Pengenangan akan wafat dan kebangkitan Kristus.
        6. Doa Kurban, persembahan
        7. Doa Permohonan
        8. Doksologi: Akhir DSA berupa pujian yang diamini umat.
  4. Setelah imam mengucapkan kata- kata institusi (yang biasanya dinyanyikan atau dibacakan dengan suara yang agak berbeda) lalu hosti atau piala di angkat. Peristiwa pengangkatan yang bermaksud untuk menunjukkan kepada umat itu disebut dengan istilah Elefasi (biasanya diiringi suara bel/ lonceng kecil).
  5. Epiklese dalam DSA ada 2 bagian yaitu :
      1. Epiklese Konsekratoris : (“Agar menjadi Tubuh dan Darah Kristus…..” ) yang diucapka sebelum kata-kata institusi atau stelah prefasi.
      2. Epiklese Komuni : (“Agar menjadi satu tubuh…….”) yang diucapkan setelah Anamnese, sebelum doksologi.
  6. Birkat ha-mazon adalah Doa panjang atas piala dalam trasisi perjamuan Paskah Yahudi yang terdiri dari tiga bagian, yaitu Pujian, syukur dan permohonan.
  7. Ada banyak istilah untuk menyebut PE. Ini merupakan realitas bahwa ada banyak paham untuk mengungkapkan Misteri Ekaristi yang tak pernah habis direnungkan. Istilah-istilah itu adalah:
        1. Pemecahan Roti ( Salah satu bagian perayaan/ Pars Prototo)
        2. Perjamuan Tuhan (Dominica Cena)
        3. Ekaristi (Eucharistia : Puji Syukur)
        4. Sacrificium & Oblatio ( Korban & Persembahan)
        5. Misa ( Ite misa est : pergilah kalian diutus Perutusan)
  8. Istilah Transubstantiatio adalah untuk menjelaskan bahwa dengan konsekrasi Roti dan Anggur sungguh-sungguh berubah secara substansial menjadi Tubuh dan Darah Kristus. (Perubahan substansi Roti dan anggur menjadi Tubuh Dan Darah Kristus).
  9. Inisiasi di kalangan Yahudi adalah “Sunat” menjadi syarat mutlak untuk bisa masuk ke dalam kalangan religius orang Yahudi (menjadi Bar-mizwot).
  10. Baptisan Yohanes sebagai titik tolak masa baru yang adalah masa penyelamatan Yesus Kristus. Pewartaannya dipusatkan pada pembaptisan untuk pertobatan dan pengampunan dosa.
  11. Ada Tiga makna Baptis:
        1. Makna Kristologis :Baptisan mempersatukan kita dengan seluruh hidup Yesus, wafat dan kebangkitannya.
        2. Makna Trinitaris : Baptisan mempersatukan kita dengan Allah Tritunggal.. Kita dimasukkan dalam komunitas Trinitaris.
        3. Makna Ekklesiologis : Baptisan memasukkan orang ke dalam Gereja. Menurut strukturnya bahwa terjadi komunikasi yang harmonis antara yang dibaptis dengan Gereja.
  12. Susunan masa dan tahapan Baptisan. Ada 4 masa dan 5 tahap:
        1. Masa Prakatekument : untuk Simpatisan
Tahap I : Pelantikan menjadi Katekumen
        1. Masa Katekumenat : untuk para katekumen
Tahap II : Pemilihan sebagai calon baptis
        1. Masa Persiapan terakhir : untuk para calon baptis
Tahap III : Perayaan sakramen inisiasi
        1. Masa Mistagogi : untuk baptisan baru, masa pembinaan lanjutan.
  1. Bersama dengan sakramen Baptis dan Ekaristi, sakramen Penguatan atau Krisma membentuk sakramen inisiasi., sakramen Penguatan menyebabkan curahan Roh kudus. Setiap orang yang sudah dibaptis dan belum menerima penguatan, dapat dan harus menerima sakramen penguatan. Uskup mengulurkan tangan atas kelompok penerima penguatan merupakan gerakan yang sejak para rasul sebagai tangda penyerahan Roh.. Untuk menerima penguatan orang harus berada dalam suasana rahmat. Pelayan krisma yang lazim adalah Uskup. Mereka yang di dalam hukum disamakan dengan uskup diosesan dalam batasan kekuasaan, boleh menerimakan krisma, kecuali:
          • Prelat territorial
          • Vikaris Apostolik
          • Abas teritorial
  2. Hak untuk menerima sakramen-sakramen tidak akan diberikan apabila, Seseorang karena tindakan kejahatan yang amat besar terkena hukuman Gereja yang disebut, Ekskomunikasi
  3. Hukuman dari Gereja yang dikenakan secara otomatis kepada orang yang bersalah disebut, Latae sententiae
  4. Gereja Katolik oleh Yesus Kristus diberi tugas untuk membimbing umatnya supaya menjadi semakin sempurna dengan jalan menyucikan hidupnya. Salah satu cara menyucikan hihup yaitu melalui sakramen tobat. Sakramen tobat sering disebut dengan istilah lain:
  • Sakramen Pemulihan
  • Sakramen Pengakuan
  • Sakramen Pengampunan
  • Sakramen Perdamaian
  1. Indulgensi adalah penghapusan siksa-siksa temporal di depan Allah untuk dosa-dosa yang sudah diampuni. Warga beriman Kristen yang benar-benar siap menerimanya, dibawah persyaratan yang ditetapkan dengan jelas, memperoleh dengan bantuan Gereja, yang sebagai pelayan penebusan membagi-bagikan dan memperuntukkan kekayaan pemulihan Kristus dan para kudus secara otoritatif.
  2. Yang dapat mengampuni dosa atas nama Kristus adalah hanya imam yang telah mendapat wewenang dari otoritas Gereja.
  3. Sakit adalah bagian yang tak terpisahkan dalam hidup manusia. Dalam keadaan itu manusia menyadari krtidakmampuan, keterbatasan dan kefanaannya
  4. Buah-buah pelayaan Urapan Orang Sakit:
        1. Satu anugerah khusu Roh Kudus Rahmat ini adalah Roh Kudus, yang membaharui harapan dan iman kepada Allah dan menguatkannya melawan godaan musuh yang jahat, melawan godaan untuk berkecil hati dan rasa takut akan kematian.
        2. Persatuan dengan sengsara Kristus Orang sakit menerima kekuatan dan anugerah untuk mempersatukan diri lebih erat lagi dengan Sengsara Tuhan.
        3. Rahmat Gerejani secara bebas menggabungkan diri dengan sengsara dan wafat Kristus, maka orang-orang skit memberikan sumbangan bagi kesejahteraan umat Allah.
        4. Persiapan untuk perjalanan terakhir Urapan terakhir ini membekali akhir hidaup di dunia dengan satu tanggul kuat berhadapan dengan perjuangan-perjuangan akhir sebelum masuk ke dalam Rumah Bapa.
  5. Ada 3 Tugas pokok Gereja yang terdiri :
        1. Tugas Pengudusan dalam Perayaan (Liturgia) Ibadat atau sembah bakti kepada Tuhan yang dilakuakan umat secara bersama-sama, terutama perayaan sakramen-sakramen.
        2. Tugas Melayani (Diakonia) Umat beriman saling melayani, namun juga memperhatikan kebutuhan spiritual dan material orang-orang diluar umat.
        3. Tugas Mewartakan (Kerygma) Setiap umat beriman menerima pewartaan Kristus dan dihimpun oleh cinta kasih Kristus.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar